Thursday, January 24, 2013

Sedekah salah sasaran.






Pada suatu hari Rasulullah tengah berkumpul bersama para sahabat di serambi masjid nabawi. Seperti biasa pada forum tersebut nabi selalu bertegur sapa dengan para sahabat, kemudian kepada para sahabat, Rasulullah bercerita :

“Di suatu tempat ada seorang pria yang ahli bersedekah, seperti biasa pria tersebut ingin bersedekah pada malam harinya. Kemudian pada waktu malam hari tiba, pria tersebut keluar dari rumahnya dengan membawa sesuatu yang akan disedekahkan. Kemudian dia bertemu dengan seorang wanita yang belum dikenalnya. Akhirnya pria tersebut memutuskan untuk bersedekah kepada wanita yang ditemuinya tadi. Tetapi, tanpa sepengetahuannya wanita yang ditemui tadi adalah seorang pezina. Akhirnya, kejadian tersebut langsung tersebar di masyarakat dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat.



Setelah lama menjadi perbincangan di tengah masyarakat, akhirnya pria tersebut mengetahui bahwa wanita yang disedekahinya adalah seorang pezina. Bergumam Ia dalam hati : Ya Allah Sedekahku telah jatuh ke tangan orang yang salah dan tidak berhak menerimanya, untuk itu aku ingin melakukan sedekah lagi!



“Kemudian pria itu kembali keluar dari rumah dengan membawa sesuatu yang akan ia sedekahkan. Kali ini Ia begitu hati-hati dalam mencari seseorang yang akan Ia sedekahi. Ia tidak ingin kesalahannya terulang lagi. Tidak lama, ia bertemu dengan seseorang yang ia anggap pantas menerima sedekah. Akhirnya Ia pun bersedekah kepada orang tersebut. Tetapi ternyata orang yang ia anggap pantas menerima sedekah itu ternyata adalah seorang kaya raya. Akhirnya berita pria itu bersedekah pada orang kaya kembali menjadi buah bibir di tengah masyarakat, dan kabar itu pun sampai juga kepada pria tadi.



Setelah mendengar kabar tersebut, pria tadi lalu beristigfar dalam hati. Tidak menyangka sedekah yang ia lakukan kedua kalinya ini juga jatuh ke tangan yang salah. Akhirnya ia pun berniat untuk melakukan sedekah lagi dan berharap jatuh ke tangan orang yang berhak menerimanya.


Lantas Pria tadi kembali keluar dari rumahnya dan membawa sesuatu yang akan ia sedekahkan. Kali ini pria itu begitu cermat memilih orang yang berhak menerima sedekah. Ia tidak ingin kesalahannya kembali terulang yaitu bersedekah kepada seorag pezina dan orang kaya. Kemudian Ia bertemu dengan seseorang yang ia anggap pantas menerima sedekahnya. Kemudian ia memberikan sedekah kepada orang tadi. Tetapi tanpa sepengetahuan pria itu, orang yang baru saja ia sedekahi adalah seorang pencuri. Berita itu langsung tersebar di tengah masyarakat dan menjadi buah bibir.

Mendengar kabar itu pria tadi langsug beristigfar dan bergumam Ia dalam hati :”Ya Allah ampunilah aku ternyata sedekahku jatuh kepada orang yang salah yaitu pezina,orang kaya dan pncuri”.


Tidak lama berselang datanglah seorang Malaikat utusan Allah kepada pria itu dan berkata :”Walaupun sedekahmu jatuh ke tangan yang salah tetapi sesungguhnya sedekahmu telah diterima oleh Allah”. Karena sedekahmu bisa jadi pezina itu akan berhenti dari perbuatan maksiatnya. Karena sedekahmu bisa jadi orang kaya tersebut akan mendapat hidayah dan menjadi seorang dermawan. Karena sedekahmu bisa jadi pencuri itu akan bertaubat dan meninggalkan perbuatan mencuri”.

(Diceritakan kembali dari sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi ‘Usmani)

Tuesday, December 25, 2012

Pengalaman sedekah yang mengagumkan


Pengalaman sedekah penulis dalam mempraktekkan ilmu  sedekah bisa dibilang belum terlalu banyak. Memang banyak sekali godaan yang sering mengganggu pada waktu ingin bersedekah seperti : sedekah koq banyak-banyak, udah capek-capek cari duit koq malah disedekahin dan lain-lain. Tetapi penulis sadar bahwa sedekah itu adalah amalan yang harus selalu dipupuk, Ikhlas itu harus dipelajari dengan cara diamalin. Jadi seringkali penulis memaksa diri sendiri untuk terus bersedekah, walaupun kadang sampai kepikiran terus (mungkin belum ikhlas). Dan satu yang penulis rasain setelah melakukan amalan sedekah adalah penulis tidak pernah merasa kekurangan materi, walaupun uang pas mau habis tetapi ada saja rezeki yang terus datang, Alhamdulillah. Oke, pada artikel kali ini penulis ingin berbagi tentang pengalaman sedekah yang pernah penulis alamin semoga bisa memberi inspirasi bagi anda.

Mendapat jodoh gara-gara sedekah

Pada waktu itu saya adalah seorang pemuda yang belum menikah dalam keadaan merantau dan sudah mempunyai penghasilan tetap. Sebenarnya saya sudah lama mempunyai niat untuk berkeluarga mengingat penghasilan sudah mapan dan usia juga sudah cukup matang. tetapi memang jodoh belum mendekat dan pengalaman saya membina hubungan dengan beberapa gadis selalu kandas. Itulah yang membuat saya jadi males untuk membina hubungan lagi. Dalam tiap selesei sholat saya selalu berdoa agar diberi jodoh yang terbaik. Waktu itu pun saya belum terlalu tahu mengenai ilmu sedekah, tetapi alhamdulillah ada keinginan dalam diri saya yang selalu membimbing saya untuk selalu bersedekah tiap kali menerima gaji pada awal bulan. Waktu itu saya selalu menyisihkan 10% dari gaji saya di awal bulan dan saya transfer ke rekening yayasan panti asuhan. Ada perasaan bahagia menyelimuti tiap kali saya bersedekah walaupun  Cuma lewat transfer ATM. Entah darimana asalnya, doa saya mulai terjawab. Allah mengirimkan kepada saya seorang wanita yang juga menyatakan ingin segera menikah. Akhirnya gayung pun bersambut setelah kurang lebih tujuh bulan saling mengenal akhirnya kami memantapkan diri untuk memasuki jenjang pernikahan.

Bisa bersatu dengan keluarga gara-gara sedekah

Pengalaman sedekah kali ini adalah yang terhebat buat saya. Bagaimana tidak? Dengan sedekah sesuatu hal yang mustahil pun bisa segera terjadi. Seperti kisah saya sebelumnya, saya adalah seorang perantau yang tinggal jauh dar keluarga. Ketika sudah menikah pun keadaan tidak jauh berbeda. Kebetulan saya adalah seorang PNS yang dinas di sebuah kota di kalimantan timur sedangkan istri juga PNS yang dinas di jakarta. Karena kondisi ini, setelah menikah kami pun terpaksa tinggal jauh-jauhan. Kadang-kadang sebulan sekali saya menengok istri di jakarta dan terkadang istri yang datang ke kalimantan. Waktu itu alhamdulillah setelah sebulan menikah istri saya dinyatakan hamil. Senang sekali rasanya tetapi juga ada sedikit kecewa mengingat kondisi kami yang jauh-jauhan sehingga istri terpaksa harus tinggal sendirian di jakarta dalam keadaan hamil. Waktu itu saya berpikir keras bagaimana caranya agar saya bisa pindah ke jakarta. Rekan kerja saya waktu itu pada pesimis saya bisa mutasi ke jakarta mengingat masa bakti saya baru 2 tahun, sedangkan banyak senior saya yang sudah puluhan tahun di kalimantan tetapi masih saja sulit untuk mutasi. Waktu itu kebetulan saya sudah mengenal dan mempelajari tentang ilmu sedekah. Banyak buku-buku tentang sedekah yang saya koleksi diantaranya adalah 7 keajaiban rejeki karya Ippho Santosa yang banyak mengupas otak kanan dan disitu diterangkan tentang dahsyatnya sedekah, juga ada beberapa buku karya Ustadz Yusuf Mansur yang berjudul Kun Fayakun 2 dimana dikisahkan beberapa kisah keajaiban sedekah. Bahkan kata-kata yang sangat menginspirasi dan memotivasi saya dari kedua buku itu adalah jika anda sedekah jor-joran maka balasannya pun akan membuat kita terbelalak. Saya pun mulia tertantang, saya niatkan untuk sedekah dengan nominal yang agak besar setiap kali mendapat gaji ataupun uang proyek. Saya juga mengajak istri untuk melakukan hal yang sama. Setelah beberapa bulan melakukan amalan sedekah diatas, tanpa disangka sangka SK mutasi saya pun langsung keluar. Ini benar-benar surprise bagi saya, bahkan banyak teman-teman kerja saya yang tidak percaya dengan kejadian ini. Dalam hati saya berkata balasan sedekah dari Allah benar-benar tunai. Dan lebih dahsyat lagi SK mutasi saya keluar seminggu sebelum kelahiran anak kami, jadi saya punya waktu untuk menunggui persalinan istri. Alhamdulillaahirrobbil a’lamiin.

Bisa punya rumah gara-gara sedekah.
Pengalaman sedekah kali ini tidak kalah serunya. Setelah bisa mutasi ke jakarta, saya masih tinggal di kontrakan bersama istri dan anak yang baru lahir. Namanya juga manusia, setelah doanya terkabul maka doa lain pun segera menyusul. Setelah hajat mutasi ke jakarta terkabul, kini doa saya adalah segera punya rumah sendiri. Dalam setiap doa selalu saya panjatkan dan tidak lupa disertai dengan amalan sedekah. Ya sedekah sudah menjadi andalan saya untuk membeli hajat saya. Bahkan ustadz yusuf mansur menyarankan bila kita punya hajat maka bersedekahlah minimal 10% dari nilai hajat kita, misalnya jika kita ingin segera sembuh dari penyakit maka bersedekahlah 10% dari obat penyakit kita. Saran tersebut selalu saya pegang, jika motivasi saya dalam bersedekah mulai kendor saya coba untuk membaca buku-buku tentang sedekah atau artikel-artikel apapun di internet yang memotivasi saya untuk terus bersedekah. Alhamdulilillah Allahu Akbar belum genap setahun saya pindah ke jawa, Allah sudah memberikan rumah terbaik buat saya dan keluarga. Walaupun masih mencicil akhirnya saya bisa punya rumah sendiri, dan saya sangat yakin saya bisa segera melunasi KPR saya dengan amalan ilmu sedekah yang luar biasa ini.

 

Saturday, December 8, 2012

Pentingnya Menghargai Waktu

Pentingnya Menghargai Waktu- Ada pepatah bijak mengatakan bahwa waktu yang datang tidak akan pernah kembali lagi. Memang benar adanya, waktu adalah sesuatu yang sangat penting bagi kita. Ia akan sangat bermanfaat bila dipergunakan dengan baik, dan akan bisa membunuh apabila disia - siakan. Waktu adalah pedang maka berhati-hatilah dalam menggunakannya. Berapa banyak waktu luang yang telah kita sia-siakan berlalu begitu saja. Satu menit akan sangat bermanfaat jika digunakan dengan maksimal. Banyak orang terpedaya dengan waktu luang. Sehingga waktu tersebut berlalu begitu saja tanpa kesan. 

Bagi seorang penulis majalah waktu seminggu akan sangat berguna ketika dikejar kejar deadline penerbitan majalah. Bagi seorang pebisnis satu jam akan sangat bermanfaat sekali untuk mengmbangkan bisnisnya. Bagi seorang penumpang pesawat terbang, satu menit akan sangat berarti karena saat ia terlambat satu menit pun maka Ia akan ketinggalan pesawat. Bagi seorang atlet lari, sepersekian detik akan sangat berarti ketika Ia berada dalam kompetisi. 


Setiap orang diberi kesempatan yang sama dalam hidupnya yaitu 24 jam sehari. Tetapi kita lihat, hasil yang dirah tiap-tiap orang tersebut adalah berbeda-beda, semua tergantung cara orang tersebut memanfaatkan waktunya. Bisa jadi 1 menit bagi si A akan bernilai 1 jam bagi si B, waktu satu hari bagi si A akan bernilai 1 bulan bagi si B, semua tergantung bagaimana tiap individu mengisi waktunya.

Jadi, mulai sekarang manfaatkanlah waktu sebaik mungkin. Anggaplah waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita, berlaku kikirlah terhadap waktu. Jangan pernah sia-siakan pemberian yang sangat berharga ini. Inilah pentingnya menghargai waktu karena akan kembali kepada diri kita sendiri.

Monday, November 26, 2012

Matematika sedekah Ustadz Yusuf Mansur

Matematika sedekah ustadz yusuf mansur- Sedekah memang dahsyat sekali manfaatnya, selain tujuan utama sosial yaitu menolong saudara-saudara kita yang kekurangan. Sedekah akan memberi manfaat juga bagi yang bersedekah karena akan dibalas berlipat-lipat. Sebenarnya balasan sedekah itu janganlah terlalu kita pikirkan, karena itu urusan Tuhan yang Maha membalas. Yang perlu kita lakukan hanyalah bagaiana caranya bersedekah lebih banyak lagi dan menjaga keikhlasan supaya lebih banyak saudara-saudara kita yang belum beruntung akan merasa tertolong. Karena orang yang sering bersedekah akan merasa betapa nikmatnya memberi, ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat orang lain bahagia. Nah, sifat bahagia inilah yang akan membuat kita semakin sehat karena sedekah.

Ustadz Yusuf Mansur sendiri dalam berbagai kesempatan sering mengatakan bahwa sedekah itu akan dibalas minimal 10 kali lipat, jadi konsep matematika sedekahnya begini :

1-1   = 10
10-1 = 19
20-1 = 29 
30-1 = 39 

dan seterusnya....
Mengapa demikian? kata beliau seperti termaktub dalam kitab suci QS. Al an'aam :160 disitu dijelaskan bahwa balasan amal kebaikan adalah sepuluh kali lipat sedangkan balasan amal keburukan adalah seimbang dengan perbuatan jahat tersebut. Jadi, tidak heran apabila banyak orang yang telah bersedekah Rp 100.000,00 kemudian akan mendapat balasan setimpal sebesar Rp 1 juta  , sudah banyak orang yang membuktikan keajaiban sedekah ini.

Ustadz Yusuf mansur pun sering menerapkan matematika sedekah ini apabila kita mempunyai hajat. Misalnya apabila kita ingin membeli rumah seharga Rp 200 juta maka bersedekahlah 10% dari harga rumah itu yaitu sebesar Rp 20 juta. Apabila kita punya keinginan untuk mendapatkan jodoh, Ustadz yusuf mansur memberi nasihat hitunglah harga jodoh yang kita inginkan, jadi begini kita ingin jodoh yang penghasilannya berapa per bulan terus ditambah dengan kalkulasi beaya resepsi pernikahan, nah dari situ bisa kita hitung sedekah kita yaitu dikalikan dengan 10%, aneh memang sedekah koq pake hitung-hitungan tetapi itulah kenyataannya, dan banyak orang yang telah membuktikannya. Bahkan, ketika kita menderita penyakit kronis yang harus dilakukan tindakan operasi, ustadz yusuf mansur menasehatkan agar kita bersedekah minimal 10% dari beaya operasi tersebut, Insya Allah penyakit kita akan disembuhkan tanpa operasi. Nah, jika anda sedang mempunyai hajat ataupun sedang ditimpa musibah silahkan menerapkan konsep matematika sedekah yusuf mansur diatas.

Friday, November 16, 2012

Kombinasi ketekunan dan konsistensi!!!

Banyak orang yang menginginkan kesuksesan diraih degan cara instant, mereka ingin meraih secepat kesuksesan dengan waktu yang sesingkat mungkin. Padahal kecenderungan menginginan kesuksesan dengan cara instant malah akan melemahkan mental dan daya juang. Kita semua paham bahwa kesuksesan itu mahal harganya, ia hanya dapat dicapai dengan ketekunan, konsistensi dan daya juang yang luar biasa. Kesuksesan yang dicapai dengan cara instant akan hilang dengan cepat pula. Justru, keinginan ingin meraih kesuksesan dengan cara instant ini malah akan menghancurkan sikap mental ketekunan dan daya juang yang kita miliki.

Kesuksesan memang tidak selalu identik dengan uang. Ada yang menafsirkan kesuksesan adalah keluarga yang bahagia, ada yang mengartikan kesuksesan adalah bisnis yang berkembang pesat sementara yang lain menafsirkan kesuksesan adalah lulus dari perguruan tinggi dengan nilai yang memuaskan. Terserah masing-masing orang menafsirkan kesuksesan. Tetapi yang jelas, keinginan untuk meraih kesuksesan dengan instant itu biasanya tidak jauh dari UANG. Justru, uang akan lari apabila kita kejar, semakin kencang kita mengejar semakin kencang pula uang akan lari menjauh.

Jalan menuju kesuksesan memang selalu sedang dibangun. Setelah berhasil mencapai kesuksesan A maka kita harus segera mengencangkan ikat pinggang untuk mengejar kesuksesan B, terus dan terus. Tentu saja ada proses yang harus kita lewati untuk dapat meraih itu semua. Kita lihat orang-orang sukses seperti Ciputra, Sandiago Uno mereka adalah orang yang terus menerus tanpa lelah (tekun) dan sangat konsisten melewati proses itu. Ya ketekunan dan konsistensi adalah kuncinya. 

Konsisten dalam arti tetap teguh dengan apa yang menjadi pilihan kita. Mencurahkan segala daya dan upaya (Fokus) pada tujuan yang akan kita capai. Mengerahkan segenap daya dan upaya ke arah sana dan sanggup melewati semua proses yang akan kita jalani, apapun itu. Ketekunan dalam arti melakukan usaha terus menerus untuk menggapai kesuksesan dan pantang menyerah dalam menghadapi segala hambatan dan rintangan yang akan selalu menghadang. Dengan mental konsistensi dan ketekunan dan tidak mengharapkan sesuatu yang instant, itulah mental sukses sejati. 

Monday, October 29, 2012

Kunci sukses : hilangkan rasa malas dan suka menunda!!!

Setiap orang pasti ingin merasakan nikmatnya meraih sukses. Sejatinya jalan yang harus ditempuh tiap orang dalam meraih sukses tidaklah selalu sama. Ada orang yang dikaruniai bakat yang luar biasa dari Tuhan sehingga hanya dengan memoles sedikit saja maka orang tersebut bisa meraih kesuksesan yang luar biasa. Pun ada orang yang dikaruniai oleh Tuhan bakat yang biasa-biasa saja sehingga Ia pun harus bekerja extra keras untuk memupuk bakatnya tersebut. Tetapi intinya tidak ada yang serba instant di dunia ini, orang yang hanya dikaruniai bakat yang biasa-biasa saja dapat saja bahkan mungkin bisa mengalahkan orang yang mempunyai bakat dan talenta tinggi asalkan Ia mau bekerja keras dan Fokus!

Ada pepatah yang mengatakan "keraslah pada dirimu maka dunia akan lemah lembut padamu dan jika engkau berlemah lembut pada dirimu maka dunia akan keras kepadamu". Keras pada diri sendiri dalam artian adalah selalu menjaga motivasi agar semangat dalam meraih impian dan cita-cita tidak kendor di tengah jalan. Banyak sekali rintangan dan halangan yang akan ditemui oleh seseorang dalam mewujudkan cita-citanya. Itu adalah seleksi alam yang akan menentukan siapa yang berhak di atas dan siapa yang gugur di tengah jalan. Jalan menuju kesuksesan selalu sedang dibangun, bahkan orang yang sudah berhasil meraih cita-citanya pun akan selalu berusaha untuk mewujudkan cita-citanya yang lebih tinggi. Jadi, jalan kesuksesan tidak akan pernah berhenti di satu titik, ia akan selalu melompat ke titik yang lebih tinggi.

Bekerja keras dan Fokus adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan. Bahkan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk mempelajari senjata Panah, yang oleh sebagian pemikir ditafsirkan mengajarkan kita untuk fokus pada satu titik karena kekuatan fokus ini adalah luar biasa dahsyatnya. Selain fokus, hal yang lebih utama adalah bekerja keras dan kerja cerdas. Dengan kerja cerdas akan melipatgandakan hasil dan mempercepat tujuan tercapai. Jika hal tersebut dilakukan dengan konsisten maka kesuksesan pun akan semakin dekat menghampiri kita.

Selain hal-hal yang menjadi jalan dalam kita meraih kesuksesan ada juga faktor-faktor yang harus kita cermati dalam meraih kesuksesan ini. Hal ini kadang sepele namun dampaknya akan begitu besar. Faktor penghambat kesuksesan tersebut adalah :
1. Rasa Malas
Sifat Malas adalah sifat yang umum dan melekat pada semua manusia. Rasa malas memang selalu menjangkiti seseorang yang mempunyai tekad kuat dalam mewujudkan impian dan cita-cita. Segala rencana dan cita-cita sangat mungkin tertunda jika dijangkiti rasa malas ini. Contoh : hari ini anda membuat rencana untuk menyusun rencana kerja agenda rapat untuk minggu depan, tetapi karena anda hari itu sedang malas maka planning anda untuk menyusun agenda rapat menjadi tertunda akibatnya anda akan mengalami kerugian waktu. Belum tentu juga keesokan harinya anda akan mengerjakan planning anda tersebut. Malah rencana kerja hari esok bisa juga tertunda karena mengerjakan pekerjaan hari ini. Itulah efek dari rasa malas mengakibatkan pekerjaan tidak selesei tepat waktu dan efeknya pun akan berantai.
Untuk itu, sebisa mungkin tolaklah dengan keras jika rasa malas menghinggapi kita. Fokuslah pada tujuan yang hendak kita capai. Cara terbaik untuk menghindari rasa malas adalah segera ambil tindakan pertama dalam planning kerja kita. Karena setelah tindakan pertama akan memicu tindakan kedua, ketiga dan seterusnya.

2. Suka Menunda

Sifat suka menunda adalah penyakit berbahaya bagi orang yang ingin sukses. Segala Planning yang kita susun rapi, rencana-rencana yang sudah kita rencanakan dengan matang bisa hancur berantakan gara-gara sifat suka menunda ini. Planning dan rencana pun punya momentum tersendiri, jika tidak segera dilakukan maka peluangnya pun bisa hilang. Salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan kebiasaan suka menunda ini adalah dengan bersikapa DISIPLIN. Buatlah rencana kerja yang paling mendesak harus segera dikerjakan. Buatlah sistem yang memungkinkan kita mempunyai organisasi waktu agar lebih efektif dalam mengerjakan prioritas pekerjaan.

Oke, sobat blogger itulah sedikit tips tentang meraih jalan menuju sukses. Semoga bermanfaat ya!!