Pada suatu hari
Rasulullah tengah berkumpul bersama para sahabat di serambi masjid nabawi.
Seperti biasa pada forum tersebut nabi selalu bertegur sapa dengan para
sahabat, kemudian kepada para sahabat, Rasulullah bercerita :
“Di suatu tempat ada seorang pria yang ahli bersedekah,
seperti biasa pria tersebut ingin bersedekah pada malam harinya. Kemudian pada
waktu malam hari tiba, pria tersebut keluar dari rumahnya dengan membawa
sesuatu yang akan disedekahkan. Kemudian dia bertemu dengan seorang wanita yang
belum dikenalnya. Akhirnya pria tersebut memutuskan untuk bersedekah kepada
wanita yang ditemuinya tadi. Tetapi, tanpa sepengetahuannya wanita yang ditemui
tadi adalah seorang pezina. Akhirnya, kejadian tersebut langsung tersebar di
masyarakat dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat.
Setelah lama menjadi
perbincangan di tengah masyarakat, akhirnya pria tersebut mengetahui bahwa
wanita yang disedekahinya adalah seorang pezina. Bergumam Ia dalam hati : Ya
Allah Sedekahku telah jatuh ke tangan orang yang salah dan tidak berhak
menerimanya, untuk itu aku ingin melakukan sedekah lagi!
“Kemudian pria itu
kembali keluar dari rumah dengan membawa sesuatu yang akan ia sedekahkan. Kali
ini Ia begitu hati-hati dalam mencari seseorang yang akan Ia sedekahi. Ia tidak
ingin kesalahannya terulang lagi. Tidak lama, ia bertemu dengan seseorang yang
ia anggap pantas menerima sedekah. Akhirnya Ia pun bersedekah kepada orang
tersebut. Tetapi ternyata orang yang ia anggap pantas menerima sedekah itu
ternyata adalah seorang kaya raya. Akhirnya berita pria itu bersedekah pada
orang kaya kembali menjadi buah bibir di tengah masyarakat, dan kabar itu pun
sampai juga kepada pria tadi.
Setelah mendengar
kabar tersebut, pria tadi lalu beristigfar dalam hati. Tidak menyangka sedekah
yang ia lakukan kedua kalinya ini juga jatuh ke tangan yang salah. Akhirnya ia
pun berniat untuk melakukan sedekah lagi dan berharap jatuh ke tangan orang
yang berhak menerimanya.
Lantas Pria tadi kembali keluar dari rumahnya dan
membawa sesuatu yang akan ia sedekahkan. Kali ini pria itu begitu cermat
memilih orang yang berhak menerima sedekah. Ia tidak ingin kesalahannya kembali
terulang yaitu bersedekah kepada seorag pezina dan orang kaya. Kemudian Ia
bertemu dengan seseorang yang ia anggap pantas menerima sedekahnya. Kemudian ia
memberikan sedekah kepada orang tadi. Tetapi tanpa sepengetahuan pria itu,
orang yang baru saja ia sedekahi adalah seorang pencuri. Berita itu langsung
tersebar di tengah masyarakat dan menjadi buah bibir.
Mendengar
kabar itu pria tadi langsug beristigfar dan bergumam Ia dalam hati :”Ya Allah
ampunilah aku ternyata sedekahku jatuh kepada orang yang salah yaitu
pezina,orang kaya dan pncuri”.
Tidak lama berselang datanglah seorang Malaikat
utusan Allah kepada pria itu dan berkata :”Walaupun sedekahmu jatuh ke tangan
yang salah tetapi sesungguhnya sedekahmu telah diterima oleh Allah”. Karena
sedekahmu bisa jadi pezina itu akan berhenti dari perbuatan maksiatnya. Karena
sedekahmu bisa jadi orang kaya tersebut akan mendapat hidayah dan menjadi
seorang dermawan. Karena sedekahmu bisa jadi pencuri itu akan bertaubat dan
meninggalkan perbuatan mencuri”.
(Diceritakan
kembali dari sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam
Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi ‘Usmani)