Monday, June 11, 2012

Kekuatan Pikiran

Kekuatan Pikiran memiliki pengaruh pada kepribadian dan kehidupan seseorang. Kekuatan inilah yang akan menentukan seseorang gagal atau sukses, juga bahagia atau sengsara. Meskipun tampak sederhana dan lemah, kekuatan pikiran itu lebih dalam, lebih tajam bahkan mempunyai kekuataan luar biasa yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Pikiran menjadi titik tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Pikiran menjadi referensi rasional dalam eksperimentasi, perjalanan hidup, pemaknaan serta cara memahami kebahagiaan dan kesengsaraan. Pikiran bisa menjadi penyebab penyakit fisik dan kejiwaan. Pikiran bahagia membuat kita bahagia dan pikiran sengsara membuat kita sengsara. Pikiran berani membuat kita berani dan pikiran takut membuat kita takut. Seorang filosofi pernah berkata, " Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri.

Disadari atau tidak, kekuatan pikiran memiliki dampak yang begitu kuat dalam kehidupan seseorang. Pada kenyataannya, kita menjadi seperti apa sekarang ini adalah karena pikiran kemarin. Esok atau lusa kita akan menjadi sesuatu seperti apa yang kita pikirkan hari ini. Seorang sukses berkata, "Jika anda ingin sukses, maka pelajarilah kesuksesan itu dan berpikirlah seperti orang-orang sukses. Jika anda ingin bahagia, pelajarilah kebahagiaan dan berpikirlah seperti orang-orang bahagia". Ingat, pikiran adalah hasil pilihan kita sendiri. Sebelum kita memilih pikiran tertentu, maka pertimbangkanlah baik-baik. Jika pikiran tertentu itu memiliki dampak positif, mantapkanlah hingga Ia menjadi pengontrol perbuatan kita secara konsisten. Dan jika pikiran itu memiliki dampak negatif kedepannya, maka segera enyahkan dan buang jauh-jauh pikiran tersebut. Itulah letak kekuatan pikiran.

Setiap hari, manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran ini adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat positif, maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memory ke arah positif. Sebaliknya, jika pengarahannya negatif maka sejumlah pikiran yang sama juga akan keluar dari ruang memori ke arah negatif. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa lebih  dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu manusia cenderung menyuruh pada keburukan. Dengan hitung-hitungan sederhana, 80% dari 60.000 pikiran berarti setiap hari kita memiliki 48.000 pikiran negatif. Semua itu turut mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa dan raga. Jika demikian, kita harus extra hati-hati dengan kekuatan pikiran kita.

Ketika kita merasa lapar dan dihadapan kita tersaji tiga menu : makanan rumahan, makanan hotel berbintang lima dan makanan dari keranjang sampah, mana yang akan kita pilih? Tentu ada yang memilih makanan hotel bintang lima dan sebagian mungkin memilih makanan rumahan. Dan tidak seorang pun dari kita akan memilih  makanan dari keranjang sampah, mengapa demikan? karena setiap orang sangat memperhatikan keberlangsungan hidupnya. Tak seorang pun akan memilih sesuatu yang berdampak negatif bagi kelangsungan hidupnya. Begitu juga dengan pikiran, Jika kita benar-benar tidak ingin meletakkan sesuatu yang berbahaya dalam tubuh kita, mengapa kita menghiasi pikiran-pikiran kita dengan hal-hal negatif yang akan berpengaruh buruk pada setiap aspek hidup bahkan kesehatan jiwa dan raga kita. Mengapa kita memberi gizi pikiran kita dari keranjang sampah? Tentu saja hal ini banyak dipengaruhi oleh cara berpikir ka yang bergantung pada proses sebelumnya : orang tua, keluarga, masyarakat, sekolah dan media informasi. Jadi, kita hampir tidak punya pilihan gizi untuk pikiran dan proses perkembangannya. Kini saatnya kita memilih berbagai pikiran seperti halnya kita memilih makanan yang kita santap dan pakaian yang kita kenakan.


No comments:

Post a Comment