Kekuatan Pikiran memiliki pengaruh pada
kepribadian dan kehidupan seseorang. Kekuatan inilah yang akan menentukan
seseorang gagal atau sukses, juga bahagia atau sengsara. Meskipun tampak
sederhana dan lemah, kekuatan pikiran itu lebih dalam, lebih tajam bahkan
mempunyai kekuataan luar biasa yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Pikiran menjadi titik tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Pikiran menjadi
referensi rasional dalam eksperimentasi, perjalanan hidup, pemaknaan serta cara
memahami kebahagiaan dan kesengsaraan. Pikiran bisa menjadi penyebab penyakit
fisik dan kejiwaan. Pikiran bahagia membuat kita bahagia dan pikiran sengsara
membuat kita sengsara. Pikiran berani membuat kita berani dan pikiran takut
membuat kita takut. Seorang filosofi pernah berkata, " Dengan pikiran,
seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri.
Disadari atau tidak, kekuatan pikiran memiliki dampak yang begitu
kuat dalam kehidupan seseorang. Pada kenyataannya, kita menjadi seperti apa
sekarang ini adalah karena pikiran kemarin. Esok atau lusa kita akan menjadi
sesuatu seperti apa yang kita pikirkan hari ini. Seorang sukses berkata,
"Jika anda ingin sukses, maka pelajarilah kesuksesan itu dan berpikirlah
seperti orang-orang sukses. Jika anda ingin bahagia, pelajarilah kebahagiaan
dan berpikirlah seperti orang-orang bahagia". Ingat, pikiran adalah hasil
pilihan kita sendiri. Sebelum kita memilih pikiran tertentu, maka
pertimbangkanlah baik-baik. Jika pikiran tertentu itu memiliki dampak positif,
mantapkanlah hingga Ia menjadi pengontrol perbuatan kita secara konsisten. Dan
jika pikiran itu memiliki dampak negatif kedepannya, maka segera enyahkan dan
buang jauh-jauh pikiran tersebut. Itulah letak kekuatan pikiran.
Setiap hari, manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran.
Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran ini adalah pengarahan. Jika
arah yang ditentukan bersifat positif, maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar
dari memory ke arah positif. Sebaliknya, jika pengarahannya negatif maka
sejumlah pikiran yang sama juga akan keluar dari ruang memori ke arah negatif.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia
bersifat negatif. Penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu manusia
cenderung menyuruh pada keburukan. Dengan hitung-hitungan sederhana, 80% dari
60.000 pikiran berarti setiap hari kita memiliki 48.000 pikiran negatif. Semua
itu turut mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa dan
raga. Jika demikian, kita harus extra hati-hati dengan kekuatan pikiran kita.
Ketika kita merasa lapar dan dihadapan kita tersaji tiga menu :
makanan rumahan, makanan hotel berbintang lima dan makanan dari keranjang
sampah, mana yang akan kita pilih? Tentu ada yang memilih makanan hotel bintang
lima dan sebagian mungkin memilih makanan rumahan. Dan tidak seorang pun dari
kita akan memilih makanan dari keranjang sampah, mengapa demikan? karena
setiap orang sangat memperhatikan keberlangsungan hidupnya. Tak seorang pun
akan memilih sesuatu yang berdampak negatif bagi kelangsungan hidupnya. Begitu
juga dengan pikiran, Jika kita benar-benar tidak ingin meletakkan sesuatu yang
berbahaya dalam tubuh kita, mengapa kita menghiasi pikiran-pikiran kita dengan
hal-hal negatif yang akan berpengaruh buruk pada setiap aspek hidup bahkan
kesehatan jiwa dan raga kita. Mengapa kita memberi gizi pikiran kita dari
keranjang sampah? Tentu saja hal ini banyak dipengaruhi oleh cara berpikir ka
yang bergantung pada proses sebelumnya : orang tua, keluarga, masyarakat,
sekolah dan media informasi. Jadi, kita hampir tidak punya pilihan gizi untuk
pikiran dan proses perkembangannya. Kini saatnya kita memilih berbagai pikiran
seperti halnya kita memilih makanan yang kita santap dan pakaian yang kita
kenakan.
No comments:
Post a Comment