Dengan sering melakukan sedekah akan melatih
kepekaan sosial dan jiwa empati kita. Ada kebahagiaan tersendiri ketika kita
melihat anak-anak yatim bisa melanjutkan sekolah dengan sedekah kita, ada
kebahagiaan tersendiri ketika melihat orang-orang miskin yang kelaparan gembira
ketika kita membawa nasi bungkus kepada mereka, ada kebahagiaan tersendiri
ketika melihat orang-orang tidak mampu tersenyum bahagia bisa menikmati
pengobatan gratis dan fasilitas kesehatan lainnya.
Keutamaan Sedekah dibanding
ibadah lainnya adalah dampaknya bukan hanya terhadap diri sendiri. Secara
langsung kita akan melihat dampaknya terhadap orang lain. Bantuan yang kita
sedekahkan baik berupa uang, makanan, pakaian akan sangat membantu bagi orang
yang membutuhkan. Tubuh kita akan mengeluarkan hormon endorfin, yaitu hormon
yang membahagiakan dan memanjangkan umur. Jiwa kita akan merasa bahagia karena
membahagiakan orang lain.
Berikut Firman-Nya dalam kitab suci :"Dan
demikianlah telah kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan
sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang kaya) itu berkata :
"orang-orang semacam inikah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah
kepada mereka?" (Allah berfirman) : "Tidakkah Allah lebih mengetahui
tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)? (QS Al An'am : 53)
Rasa manis nikmatnya
sedekah erat kaitannya dengan
rasa syukur. Banyak sekali nikmat-Nya yang telah dicurahkan kepada kita baik
berupa kesehatan, kekayaan, kecerdasan dan lain-lain. Sudah sepantasnya kita
bersyukur atas nikmat-Nya dengan cara berbagi atas kelebihan rezeki kepada
yang lebih membutuhkan. Bersedekah ini adalah ungkapan rasa syukur atas segala
nikmat-nya, sejatinya semua harta yang disedekahkan akan kembali kepada kita
dengan jumlah yang berlipat-lipat. Itulah janji-Nya yang tertuang dalam kitab
suci yang akan menambah rezeki kepada hamba-hambaNya yang mau bersyukur.
Nikmatnya Sedekah : Sedekah tidak harus ikhlas
Acapkali kita berdebat soal ikhlas. Dalihnya,
sedekah itu harus ikhlas kalau tidak ikhlas maka sedekah kita tidak akan
diterima oleh-Nya. Bahkan, ada yang berucap "lebih baik sedekah sedikit
asalkan ikhlas daripada sedekah banyak tetapi tidak ikhlas.
Mari kita luruskan! Untuk mencapai sikap dan
perbuatan yang ikhlas diperlukan latihan dan kebiasaan. Perhatikan ilustrasi
berikut, Anak kecil yang baru belajar sholat, pada awal belajar Ia akan
mempelajari bacaan sholat, gerakan sholat, syarat sahnya shalat dan lain
sebagainya. Tidak mungkin pada awal belajar, anak kecil itu akan langsung
mencapai derajat sholat dengan ikhlas. Ia butuh waktu seperti disiplin dalam
mengerjakan sholat, menghayati setiap bacaan sholat dan setelah waktunya nanti
barulah Ia luruskan niat untuk beribadah sholat dengan hanya mengharap
Ridha-Nya.
Demikian juga dengan sedekah. Untuk bisa
mencapai derajat ikhlas dalam bersedekah, kita perlu latihan dan kebiasaan.
Teruslah bersedekah berapapun yang kita punya. Lihatlah betapa bahagianya
anak-anak yatim dan orang-orang miskin yang menerima sedekah kita. Dengan terus
disiplin dalam bersedekah, Insya Allah ikhlas akan datang dengan sendirinya.
Kesimpulannya tetaplah bersedekah, entah sudah
ikhlas ataupun belum ikhlas. Kita pun tidak tahu darimana sedekah kita dicap
ikhlas atau belum ikhlas. Hanya Yang Maha Mengetahui yang berhak menilai. Jadi,
tetaplah bersedekah karena kita sendiri tidak tahu ikhlas itu sejatinya seperti
apa. Kita hanya bisa berusaha untuk ikhlas. Cuma itu!
Nikmatnya Sedekah : ikhlas atau tidak ikhlas tetap dibalas
Balasan sedekah bersinifat universal, Ia tidak
mengenal batasan agama, suku, ras dan golongan. Ini adalah hukum kausalitas dan
janji tertulis dari-Nya. Siapapun yang melakukan amalan sedekah, entah beragama
atau tidak beragama, entah kaya atau miskin bahkan ikhlas atau tidak ikhlas
pasti tetap dibalas.
Tahukah anda? Bill Gates dan Warren Buffet
adalah dua orang terkemuka dan sangat kaya di dunia. Mereka adalah orang yang
sangat kapitalis, siapa sangka ternyata mereka adalah dermawan terbesar abad
ini. Dan kita lihat, walaupun sangat dermawan kekayaan mereka tidak pernah
habis bahkan, semakin bertambah dan terus bertambah. Inilah salah satu bukti,
bahwa sedekah seorang kapitalis pun tetap dibalas.
Ada suatu kisah di jaman nabi, Pada suatu siang
yang terik ada seorang wanita pelacur melihat seekor anjing yang sedang
mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu menjulurkan lidahnya karena kehausan.
Sang pelacur lalu membuka sepatunya dan mengisinya dengan air sumur tersebut
lalu diberikan kepada anjing tersebut. Karena amalan itu, akhirnya wanita itu
diampuni semua dosa-dosanya. Dari kedua ilustrasi diatas, kita belajar
bahwa balasan sedekah itu tidak mengenal batas. Sedekah seorang Kapitalis dan
seorang pelacur pun akan tetap dibalas oleh Yang Maha Membalas.
Ketika baru-baru bersedekah, mungkin kita belum
bisa 100% ikhlas. Ada sedikit keterpaksaan dan keragu-raguan pada awalnya, ada
perasaan Riya dan Ujub pada mulanya. Tetapi begitu kita sering melakukannya,
mudah-mudahan kita akan ikhlas dengan sendirinya.Ikhlas by doing.
No comments:
Post a Comment